Jumat, 29 Mei 2009

wawasan qita azah...


MUSIK merupakan bunyi yang diteri­ma oleh individu secara berbeda-beda, ber­dasarkan sejarah, lokasi, budaya dan se­lera seseorang. Definisi sejati tentang mu­sik juga bermacam-macam. Ada yang mendefinisikan sebagai bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya, atau segala bunyi yang dihasilkan se­cara sengaja oleh seseorang atau kumpulan, dan disajikan sebagai musik. Dari definisi itu, munculah kemudian musik dengan berbagai ragamnya. Ber­bagai aliran pun muncul seiring de­ngan kepentingan masing-masing ke­lom­pok atau individu. Bahkan menurut Aris­toteles, musik mempunyai kemam­pu­an mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
Definisi musik menurut Islam..........???
Berdasarkan sumber utama Syariat Islam, yakni: Kitab suci Al Qur’an dan Al Hadist, sebagai bentuk hukum Syariat yang pasti (qathi’i) dan tidak diragukan lagi, ada sumber lainnya yang kurang pasti (zhanni) yang merupakan hasil pemikiran dan kesimpulan ijtihad ahli fiqih dan dalil-dalil Kitab dan Sunnah atau yang tidak ada dalilnya dalam Kitab dan Sunnah melalui metode analogi (qiyas), seperti: -Istihsan (mengambil dalih yang lebih kuat dari dua dalil); -Istislah (menetapkan maslahat sesuai dengan tujuan syariat; -Istishab (membiarkan hukum yang lampau karena masih diperlukan; dan lainya. Permasalahan Musik dan Islam memang hangat sebagai persoalan kilafiyah. Namun akal manusia tentunya bisa berfikir, misalnya, sebanyak berapa ratus juta rebana yang harus tersedia untuk ekspresi 'indah' kaum muslim. Apakah situasional background sejarah Ulama Bukhari (kalo memang yang informasi dari yang Komentator I sampaikan benar) lebih mendominasi pernyataan beliau masa itu, dimana 'mungkin' hanya ada rebana saat itu, dan kesenian cenderung terlanjur sebagai kegiatan kaum barbar, dan Islam sedang bergerak kepada kemulyaan yang menyeluruh? Syariat Islam hanya mempertegas pemanfaatan musik sebagai suatu kreatifitas keindahan seni yang sepatutnya memberi kemaslahatan bagi agama, jiwa, keturunan, harta, dan akal manusia, khususnya umat muslim. Tidak sedetail teknis serupa yang Komentator I sampaikan, such as Instrument, genre, etc. Kebudayaan setempat berikut perkembangannya menentukan karakteristik kongkritnya. Dalam hal ini Acheh sangat unik, dimana adat dan agama semisal bagian putih dan bagian hitam mata kita. tak terpisahkan bagai zat dan sifatnya. Dan itu tercermin di seluruh piyasan seni di Acheh, seperti yang sudah diungkapkan Ketua MUI tentang Islaminya seluruh kreasi seni Acheh. Agar lebih menentramkan, cobalah kita resapi pendapat berikut ini: Ikhwan al-Shafa* berteori bahwa musik berasal dan bersumber dari alam metafisika melalui tersibaknya tabir (draw back the veil) atau perwahyuan. Teori ini berpangkal dari pemikiran bahwa musik merupakan bunyi yang dihasilkan oleh gerakan jagat raya. Oleh Tuhan, jagat raya ini diciptakan dan disusun dengan komposisi termulia. Seluruh gerakannya memiliki komposisi termulia juga. Gerakan-gerakan itu menimbulkan suara yang indah (nyanyian), yang harmonis, terpadu, silih berganti, dan enak di dengar. Musik yang dihasilkan oleh gerakan jagat raya tersebut membahagiakan jiwa ahli langit, malaikat, dan jiwa-jiwa yang bercahaya (al- nafs al- basithah), yaitu jiwa-jiwa yang subtansinya lebih muslia daripada subtansi alam jagat raya ini. Pada alam inilah roh-roh itu hidup dan memperoleh kebahagiaan serta kenikmatan. Sekiranya suara yang dihasilkan oleh gerakan planet-planet dan bintang-bintang itu bukan berupa suara yang indah (nyanyian), niscaya penghuni planet-planet tidak tahan untuk mendengarkannya. Hal itu karena penghuni langit itu mempunyai kemampuan mendengar, melihat, berpikir, dan membaca tasbih; baik di waktu siang maupun di waktu malam tanpa letih. Bayangkan seberapa luas konsep tersebiut untuk diterjemahkan dalam olahan bunyi dan suara, dari sekedar gesekan batu hingga lengkingan saxophone. Prinsipnya jelas, Kejadiannya tidak dibarengi dengan sesuatu yang diharamkan; dan Tidak berlebihan dalam mendengarkannya. dan Kalo 'ia' bersyair Syair tidak bertentangn dengan Syariat. Dan juga penting, penampilanya tidak mengundang maksiat. *Ikhwan al – Shafa adalah kelompok ahli pikir yang berusaha memurnikan Islam serta membangkitkan kembali semangat keilmuan/rasionalisme di kalangan kaum muslimin. Kelompok ini lahir pada abad IV Hijriah di kota Baghdad, dalam pergerakan yang bersifat rahasia karena mereka khawatir akan mendapat hambatan dari pihak penguasa. Pokok pemikiran mereka adalah perpaduan antara filsafat dan tasawuf, tidak memihak pada salah satu mazhab. Rasa’il yang dikarangnya merupakan ensiklopedi ilmu pengetahuan dalam pandangannya.
[Kembali]

Selasa, 26 Mei 2009

hidup Itu Indaaah bangeet....

Musiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiik.............????

Never die..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
keakraban tampilan anak-anak sanggar musik sebelum ngadain pagelaran, dari kiri ke kanan:

yasir, nana, sho, chamed, uyar, devit, acau, mumu..salam kenal semua??
yuuuk gabung ma kita-kita..


METAMORFOSELF adalah salah satu band yang dimiliki sanggar musik antasari (lihat gambar dibawah), sebagai pemberitahuan saja sudah hampir kurang lebih 10-15 Band yang eksis, dan banyak pula band-band yang sudah masuk dalam jajaran indie banjarmasin serta berbagai prestasi yang telah di raih sanggar musik antasari.so' jangan dilewatkan kabar-kabar terbaru dari sanggar musik antasari, don't miss it...!!!

welCOME all

assalamualaikum wr, wb

salam sejahtera bagi qita semua, mudah2an kita senantiasa dilindungi dan di rahmati tuhan yang maha ESA. amien!
terima kasih kepada semua pihak yang membantu atas segala daya dan upaya nya sehingga sanggar musik beserta anggota-anggota nya dapat terhimpun dari tahun 2000 s/d sekarang. tidak lupa rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia dan anugerah terindah karna sanggar musik antasari sampai sekarang masih dilindungi dan dipelihara dengan baik oleh kader-kader baik itu dari pihak individu, kelompok, bahkan dari lingkungan sekitar.


di blog ne bisa dilihat aktivitas anak-anak sanggar musik anatasari, kita punya banyak kegiatan mulai dari penerimaan anggota baru sampai segala hal yang mengenai inventaris alat-alat disanggar musik antasari.